Laman

Senin, 31 Januari 2011

THIS IS JUST AN OPINION

Perilaku menjunjung tinggi demokrasi akan dialami oleh setiap manusia di masa yang akan datang ketika hidup berdampingan dengan sesama manusia yang lain agar tidak mudah terjadi perpecahan dan agar dapat saling bantu-membantu diantara manusia itu sendiri untuk mencapai tujuan yang akan dicapai bersama. Dan berpendapat yang baik adalah ciri demokrasi, walaupun bukan hanya itu, perilaku berdemokrasi terlaksana jika adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi setiap manusia, mengutamakan kepentingan mayoritas dengan tetap menjunjung tinggi hak kaum minoritas, mengadakan suatu pemilihan umum secara langsung, bebas, jujur, dan adil. Dengan begitu kita akan mendapatkan kehidupan bersama yang aman, nyaman dan sejahtera.
Sejak kita kecilpun masalah-masalah kelompok kecil sering ditemukan apalagi setelah kita bersekolah. Masalah-masalah demokrasi di sekolah banyak terjadi salah satu contohnya adalah sekolah saya sendiri dan ingat ini hanyalah sebuah pendapat, sekolah saya ini merupakan salah satu SMA yang teletak di kota Tangerang, di sekolah ini banyak terjadi hal yg tidak sesuai dengan pemikiran demokrasi yaitu pelanggaran hak waktu oleh beberapa siswa maupun guru dengan masih ada siswa yang telambat di setiap paginya, siswa yang telat mengumpulkan tugas, gurupun tidak sedikit yang sering mengambil jatah waktu istirahat siswa ataupun matapelajaran lain untuk meneruskan pelajarannya, terkadang ada guru yang masih menyuruh siswanya di luar kelas ketika siswanya harus sedang belajar dikelas, dan kebanyakan acara-acara sekolah lainyapun telat dikarenakan tidak adanya rasa mengharigai waktu diantara siswa dan guru. Jelas hal ini adalah contoh dari pelanggaran demokrasi karena sebagaimana yang kita tahu setiap manusia memiliki hak waktu yang sama, dan mereka akan mengerjakan sesuatu yang memang harus dikerjakan dan diinginkan, ketika satu orang atau beberapa orang mengambil hak waktu satu orang atau beberapa orang dan mereka merasa dirugikan inilah yang saya sebut pelanggaran demokrasi karena orang-orang ini tidak mementingkan hak dan kewajiban orang lain.

Contoh pelanggaran lainnya adalah mengenai agama, adilkah menurut anda apabila ketika siswa yang bragama islam sedang mendapat pelajaran agama islam didalam kelas, sedangkan siswa non-islamnya keluar dari kelas dan tidak mendapat pelajaran apapun. Sebagai gantinya mereka mendapat pelajaran agama diluar jam sekolah yaitu setiap hari rabu setelah pulang sekolah. Ini memang tidak adil namun seperti inilah keadaan kaum minoritas yang saya yakin bukan hanya ada di sekolah saya namun di sekolah-sekolah lainnya hal ini dikarenakan fasilitas yang tidak memadai.

Di dalam organisasi intra sekolah (OSIS)pun terkadang demokrasi tidak di lakukan seperti memutuskan kegiatan sekolah hanya dari sebelah pihak. Alhasil kegiatan sekolah tidak berjalan secara maksimal. Tapi terkadang hal seperti itu juga dirasa lebih efektif dan lebih cepat dari pada voting yang hanya membuang waktu namun untuk melakukan suatu keputusan hanya dari seorang ketua dibutuhkan seorang ketua osis yg bijaksana, cerdas dan bertanggung jawab dan inilah yang terkadang menjadi kendala dan lebih baik jika keputusan diambil berdasarkan keputusan bersama walaupun sulit dan memakan waktu yang lama.

Satu lagi sistem demokrasi yg tidak berjalan dengan benar adalah “kotak saran”. Kotak saran yang masuk dalam program kerja MPK ternyata tidak berjalan dengan baik karena memiliki banyak kendala seperti siswa hanya iseng mengisi kotak saran, saran yang diberikan oleh siswa banyak yang bersifat intern sekolah dan diluar tanggung jawab OSIS/MPK, dan kendala lainnya adalah banyaknya kritik dan saran yg tidak dapat ditampung oleh OSIS/MPK karena jumlahnya yang sangat banyak sehingga kotak saran tidak efektif.
Jadi, seharusnya bagaimana menerapkan demokrasi yang benar?

Semua kekurangan-kekurangan diatas akibat dari kurangnya komunikasi secara terbuka dan sopan antara guru dan siswa atau antara sesame siswa, ketidaktahuan siswa tentang dimana mereka harus menyampaikan pendapat inilah masalahnya, banyak pendapat siswa yang hanya kritikan pedas yg tidak disertai dengan saran, dan masih kurangnya respon yang baik orang yang dikritik.
Sebenarnya masalah ini dapat diatasi jika semua orang tahu harus kemana mereka mengeluarkan pendapat. Sebenarnya orang-orang yang dapat menyalurkan pendapat ini sudah ada yaitu ketua kelas, OSIS/MPK, guru BK, guru bidang studi, wakil kepala sekolah (kesiswaan, kurikulum) sampai dengan kepala sekolah untuk masalah dalam ruang lingkup sekolah namun dalam penyampaian pendapatpun harus sesuai dengan tata cara sehingga dapat berjalan dengan baik, nah inilah kendala terbesar yg sering dialami.

Perlu diketahui bahwa sebelum kita memberikan pendapat, kita sendiri harus sudah mengetahui ruang lingkup yg sedang dipermasalahkan contohnya kritikan tentang masalah siswa dan guru yang elat dan sering mengambil jam pelajran lain, masalah ini sebaiknya dilaporkan kepada guru BK dan atau kesiswaan terlebih dahulu, kemudian masalah pelajaran non-islam yang ada diluar jam pelajaran sebaiknya dilaporkan kepada guru BK kemudian kurikulum, masalah kegiatan sekolah dilaporkan kepada OSIS dan MPK, masalah kelas adalah masalah ketua kelas dan anggota kelasnya. Dan jika salah satu atau semuanya tidak dapat merespon barulah masalah ini menjadi tanggung jawab kepala sekolah.

Nah, begitulah tata cara yang tepatdalam memberikan pendapat. Pendapat seseorang tidak boleh asal disampaikan karena sangat sensitive dan memiliki cakupan yang berbeda-beda, kita tidak diperbolehkan langsung menyampaikan kepada orang yang memiliki jabatan tertinggi (kepala sekolah) karena selama wakil atau dibawahnya dapatmenyelesaikannya saran tersebut kenapa tidak diselesaikan olehnya saja.
Dalam berkritik pun banyak etikanya yaitu penyampaian yang baik dan sopan serta harus adanya saran yang membangun dan semua hal yang dikritik tidak boleh lepas dari tujuan untuk kebaikkan bersama. Jika prosedur ini dapat dijalani maka berpendapat dan mengkritikpun bukanlah suatu masalah dan setiap orangpun dapat menjalankan tujuan yang mereka cita-citakan bersama dengan tentram dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar